Minggu, 31 Oktober 2021

Audio ke-76 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 08

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                     Whatsapp              
         Grup Islam Sunnah | GiS
          *☛ Pertemuan ke-76*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓 SENIN
        25 Rabi'ul Awwal 1443 H
        01 November 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽  Audio ke-76 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 08

══════════════════   

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


Kita masih dalam pembahasan: Di antara bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di shalat malam Beliau. 

(Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan, -ed) 

و ❲ قال له رجل : يا رسول الله! إن لي جاراً يقوم الليل ، و لا يقرأ إلا { قل هو الله احد } ، [ يرددها ] [ لا يزيد عليها ] ــ كأنه يقللها ــ 

Ada seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, Ya Rasulullah! Aku punya tetangga, dia pernah shalat malam semalam suntuk, tapi dia hanya mengulang-ulang Qul huwallahu Ahad, surat Al-Ikhlas saja. Shalatnya panjang tapi hanya mengulang-ulang Qul huwallahu Ahad. 

Seakan-akan orang ini menyepelekan. Menyepelekan apa yang dilakukan oleh tetangganya. Apa kata Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam? 

( و الذي نفسي بيده ، إنها لتعدل ثلث القرآن ) ❳ 

"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh surat Al-Ikhlas itu sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an." 

Itu bukan sesuatu yang remeh. Itu sesuatu yang sangat agung, jangan disepelekan. Dan ini menunjukkan bahwa kita boleh, boleh mengulang-ulang ayat untuk kita baca dalam shalat kita. Dalam waktu yang lama tidak ada masalah. Kita hafal satu ayat, kita ulang-ulang dalam shalat kita, tidak ada masalah, dibolehkan. Rasulullah pernah melakukannya. 

Kita juga boleh mengulang-ulang satu surat. Satu surat kita ulang-ulang, karena mungkin hafalan kita hanya sampai di situ. Dan kita tidak ingin membaca Al-Qur'an dalam shalat kita. Sudah, kita tutup Qur'an kita. Kita shalat dengan surat-surat yang kita hafal. Kita ulang-ulang. Kalau kepengen lama, ulang-ulang lagi, tidak ada masalah. Karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah ditanya dengan pertanyaan yang seperti ini, Beliau tidak mengingkarinya sama sekali. Bahkan Beliau mendukungnya. 

Dan ini menunjukkan bahwa kalau misalnya mengulang-ulang satu surat saja dibolehkan, berarti mengulang-ulang dua surat juga dibolehkan. Mengulang-ulang tiga surat juga dibolehkan, tidak ada masalah. Kalau hafalannya baru lima surat, ulang-ulang lima surat tersebut. Sekalian muroja'ah biar hafalannya kuat. Ini tidak ada masalah. Ada dalilnya, dan dalilnya juga sangat jelas. 

Thayyib, inilah yang berhubungan dengan sebagian bacaan Beliau di shalat malamnya. 

______ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════  

📣 Official Account Grup Islam Sunnah 

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Kamis, 28 Oktober 2021

Audio ke-75 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 07

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                     Whatsapp              
         Grup Islam Sunnah | GiS
          *☛ Pertemuan ke-75*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/ 

🗓 JUM'AT
        22 Rabi'ul Awwal 1443 H
        29 Oktober 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽  Audio ke-75 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 07
══════════════════ 

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus, kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi ﷺ Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Kita masih dalam pembahasan: Di antara bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di shalat malam Beliau. 

(Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan, -ed) 

و ❲ قام ليلة بآية يرددها حتى أصبح و هي : { إن تُعَذِّبْهُمْ فإنَّهُمْ عِبادُكَ وإن تَغْفِرْ لَهُمْ فإنَّكَ أنْتَ العَزيزُ الحكيم } ❳ 

Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah shalat, ini juga shalat semalam penuh. Tapi Beliau hanya mengulang satu ayat sampai masuk waktu fajar. Sampai subuh Beliau mengulang-ulang terus ayat ini. Ayat tersebut adalah ayat yang berbunyi: 

{ إن تُعَذِّبْهُمْ فإنَّهُمْ عِبادُكَ } 

"Ya Allah, apabila Engkau mengadzab mereka, sungguh mereka adalah hamba-hamba-Mu sendiri."  

{ وإن تَغْفِرْ لَهُمْ فإنَّكَ أنْتَ العَزيزُ الحكيم } 

"Apabila Engkau memaafkan mereka, sungguh Engkau adalah Dzat Yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana." 

Ini adalah perkataan Nabi Isa yang diabadikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Qur'an. Dan diulang-ulang oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam suatu shalat malamnya. 

Ini menunjukkan betapa sayangnya Nabi kita kepada umatnya. Makanya kita harus perhatian kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Pelajari sunnahnya, teladani contoh-contohnya, tuntunan-tuntunannya. Kita berusaha untuk melakukannya. Apa yang kita mampu untuk kita lakukan, lakukan sesegera mungkin. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sangat sayang kepada kita. 

Maka jangan sampai kita melupakan Beliau. Maksudnya ingat Beliau adalah ingat tuntunannya, terapkan dalam kehidupan kita, hidupkan sunnahnya. Yang mendapatkan manfaat juga kita sendiri. 

{ مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ }

Barangsiapa yang melakukan amalan saleh (amal-amal yang saleh) itu untuk dirinya sendiri (bukan untuk yang lain)

{ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ } 

Dan apabila dia melakukan keburukan, maka efeknya juga kepada dirinya sendiri. 

Intinya perhatikan sunnah-sunnah Beliau, karena Beliau sangat memperhatikan kita. Tirulah Beliau karena Beliau menginginkan kita demikian. 

[ بها يركع ، و بها يسجد ، و بها يدعو ] 

Dengannya Beliau rukuk, dengannya Beliau sujud, dengannya Beliau berdoa. 

[ فلما أصبح قال له أبو ذر رضي الله عنه : 

Ketika masuk waktu pagi, waktu subuh, sahabat Abu Dzar mengatakan kepada Beliau, 

يا رسول الله ! ما زلت تقرأ هذه الآية حتى أصبحت ، 

"Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam, engkau terus membaca ayat ini sampai waktu subuh datang" 

تركع بها، وتسجد بها ] ، [ وتدعو بها ] ، [ و قد علمك الله القرآن كله ] ، 

"Engkau rukuk dengan ayat itu, sujud dengan ayat itu, berdoa dengan ayat itu, padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan engkau Al-Qur'an seluruhnya." 

[ لو فعل هذا بعضنا لوجدنا عليه ] 

"Seandainya sebagian kami melakukan hal yang sama, niscaya akan berprasangka tidak baik terhadapnya"
Niscaya orang-orang akan berprasangka tidak baik kepadanya, karena satu ayat diulang-ulang. 

Kata Nabi kita Muhammad shallallahu ‘Alaihi wasallam menjawab pertanyaan ini, 

❲ إني سألت ربي عز وجلّ الشفاعةَ لأمتي ، فأعطانيها ، ❳ 

"Sungguh aku telah meminta kepada Rabb-ku 'Azza wajalla syafaat untuk umatku, maka Allah pun memberikannya." 

❲ و هي نائلة إن شاء الله لمن لا يشرك بالله شيئاً ❳ 

"Umatku ini akan mendapatkan syafaatku apabila mereka tidak melakukan kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sesuatu apapun." 

Maka apabila kita menginginkan syafaatnya Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, selain syafa'atul udzma, maka tauhidkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar umatnya mendapatkan syafaatnya. Sampai semalam Rasulullah shalat dengan mengulang-ulang ayat ini agar umatnya tidak disiksa di neraka. 

  { إِن تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۖ  } 

Apabila Engkau ya Allah, mengadzab mereka, mereka hamba-hamba-Mu sendiri. 

{ وَإِن تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ } 

Apabila engkau mengampuni mereka, Engkau adalah Dzat Yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana. 

Diulang-ulang semalam penuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam shalatnya. 

Setelah itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam meminta agar Allah memberikan syafaatnya kepada seluruh umatnya. Tentunya ini selain syafaatul udzma. Kalau syafaatul udzma akan diperoleh oleh siapa? Seluruh umat manusia yang mereka dihisab oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Jadi kalau kita meminta syafaatul udzma itu percuma. Maksudnya sia-sia. Kenapa? Karena kita semuanya akan mendapatkannya. 

Apa itu syafaatul udzma? Syafaatul udzma adalah syafaat dari Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang paling besar pengaruhnya. Pengaruh baiknya paling besar. Karena, itu adalah permintaan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam agar hisab seluruh manusia disegerakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Akhirnya dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala setelah Beliau sujud dalam waktu yang sangat lama. 

Hadits syafaatul udzma sangat masyhur. Sehingga syafaatul udzma ini akan kita dapatkan. Banyak dari kaum muslimin yang tidak mengerti hal ini. Mereka mengira syafaatul udzma itu tidak didapatkan oleh semua orang. Syafaatul udzma ini didapatkan oleh semua orang. 

Pengaruhnya paling besar karena syafaatul udzma intinya adalah meminta agar hisabnya manusia dan jin disegerakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena mereka ketika di Padang Mahsyar, mereka berada dalam keadaan yang sangat berat. Bayangkan di Padang Mahsyar itu tidak ada naungan. Yang mendapatkan naungan hanya sedikit, padahal matahari didekatkan hingga tinggal 1 mil. Dan waktunya sangat lama, satu harinya = 50.000 tahun. Makanya mereka nggak tahan. Akhirnya mereka meminta kepada nabi-nabi, banyak yang mundur, nggak berani memberikan syafaat. 

Datanglah Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan beliau mengatakan [ أنا لها، أنا لها ] "Aku yang pantas untuk tugas ini", "Aku yang pantas untuk tugas ini", "Aku yang pantas untuk tugas ini", kemudian sujud di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kemudian Allah mengatakan, (di dalam sujud itu Beliau memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam waktu yang sangat lama). 

Kemudian Allah mengatakan,

{ ارْفَعْ رَأْسَكَ ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ } 

Angkat kepalamu dan mintalah syafaat, syafa'atmu akan dikabulkan. 

Makanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar hisabnya manusia dan semua makhluk yang berhak untuk dihisab agar disegerakan. Maka disegerakan. Ini syafaatul udzma. 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mempunyai syafaat-syafaat yang lainnya. Di antaranya syafaat agar umatnya tidak diazab oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di neraka. Tapi untuk siapa? Untuk mereka yang mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak melakukan kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sesuatu apapun. 

Makanya sangat ironis, ketika banyak orang ingin mendapatkan syafa'at-nya Beliau selain syafaatul udzma, tapi malah banyak terjatuh ke dalam kesyirikan. Harusnya ketika kita menginginkan syafa'atnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selain syafaatul udzma-nya, harusnya kita semangat untuk mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak melakukan kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sesuatu apapun. 

Makanya dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: 

❲ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، لا يُشْرِكُ با للهِ شَيْئًا ❳ 

Orang yang paling pantas mendapatkan syafaatku pada hari kiamat nanti adalah orang yang mengatakan: [ لا إله إلا الله ].
Ini tidak hanya mengatakan saja. Menerapkannya dalam kehidupannya, dan dia tidak melakukan kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sesuatu apapun. 

Kalau kita ingin mendapatkan syafaat Beliau, maka tauhidkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam semua ibadah kita. 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════  

📣 Official Account Grup Islam Sunnah 

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Rabu, 27 Oktober 2021

Audio ke-74 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 06

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                     Whatsapp              
         Grup Islam Sunnah | GiS
          *☛ Pertemuan ke-74*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/ 

🗓 KAMIS
        21 Rabi'ul Awwal 1443 H
        28 Oktober 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽  Audio ke-74 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 06


══════════════════ 

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus, kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi ﷺ Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).



Kita masih dalam pembahasan: di antara bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam di shalat malam Beliau. 

و ❲ كان يقرأ في كل ليلة بـ { بني إسرائيل } و { الزمر } ❳ 

Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam biasa membaca di setiap malamnya surat Bani Israil. Surat Bani Israil kalau di mushaf itu ditulis Al-Isra'. Surat Al-Isra' itu disebut juga sebagai surat Bani Israil. Dan surat Az Zumar ini maksudnya adalah membaca di shalat malam Beliau. 

و كان يقول : ❲ من صلى في ليلة بمائة آية لم يكتب من الغافلين ❳ 

Barangsiapa yang shalat di malam hari dengan membaca 100 ayat, maka ia tidak akan dicatat sebagai orang-orang yang lalai. 

و ❲ كان ــ أحيانا ــ يقرأ في كل ركعة قدر خمسين آية أو أكثر ❳ 

Kadangkala Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membaca 50 ayat atau lebih di setiap rakaatnya. 

وتارة ❲ يقرأ قدر { يآ أيها المزمل } ❳ 

Kadang-kadang Beliau membaca suratnya seperti surat Al-Muzzammil. 

Surat Al-Muzammil hanya satu setengah halaman. Kadang panjang, kadang pendek, sesuai keadaan Beliau. Kadang panjang sekali sebagaimana hadits-hadits yang telah lalu. 

و ❲ ما كان ﷺ يصل الليل كله إلا نادرا ❳ 

Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak pernah shalat semalam suntuk/semalam penuh kecuali sangat jarang sekali. 

Shalat dari awal malam sampai akhir malam, Rasulullah pernah melakukannya tapi sangat jarang sekali.

فقد ❲ راقب عبد الله ابن خبّاب بن الأرت ــ و كان قد شهد بدرا مع رسول الله ﷺ ــ رسول الله ﷺ الليلة كلها ( وفي لفظ: في ليلة صلاها كلها ) حتى كان مع الفجر ❳ 

Suatu ketika seorang sahabat yang bernama Abdullah Ibnul Khabbab Ibnul   Arats -sahabat ini pernah Perang Badar bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ini termasuk sahabat yang sangat mulia. Yang pernah Perang Badar, yang mengikuti Perang Badar bersama Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wassalam adalah sahabat-sahabat yang sangat mulia- Beliau pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, melihat Rasulullah shalat semalam penuh sampai bersambung dengan shalat fajar-nya. 

❲ فلما سلم من صلا ته ❳ 

Ketika Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wasallam selesai dari shalatnya, 

❲ قال له خباب : يا رسول الله! بأبي أنت وأمي، لقد صليت الليلة صلاة ما رأيتك صليت نحوها ? ❳ 

"Ya Rasulullah, ayah dan ibuku aku relakan sebagai tebusannya untukmu." 

Kata-kata ini menunjukkan betapa cintanya seseorang kepada orang yang diajak bicara.
[ بأبي أنت وأمي ]
Sungguh ayah ibuku, akan aku jadikan sebagai tebusan untukmu. Kalau misalnya engkau harus dibunuh, maka aku tidak rela. Biar ayah ibuku sebagai penggantinya. Ini menunjukkan betapa cintanya sahabat Abdullah Ibnul Khabbab kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ini hanya ungkapan saja ya, bukan berarti memang kenyataannya demikian. Karena tidak boleh mengorbankan ayah ibu untuk orang lain. Ini hanya ungkapan yang menunjukkan betapa cintanya sahabat Abdullah Ibnul Khabbab kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. 

Sahabat Abdullah Ibnul Khabbab mengatakan, sungguh engkau di malam ini telah melakukan shalat yang tidak pernah aku lihat engkau melakukan shalat sepertinya. Tidak pernah aku lihat engkau melakukan shalat seperti itu. 

Maka kata Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, 

❲ أجل، إنها صلاة رغب و رهب، ❳ 

Ya, benar, benar apa yang engkau lihat (maksudnya aku tidak pernah shalat seperti ini). Sesungguhnya shalat tersebut adalah shalat harap dan cemas. 

Shalat harap dan cemas. Beliau mengharapkan sesuatu yang sangat besar dan Beliau juga mencemaskan sesuatu yang sangat besar. Makanya Beliau shalat dengan shalat yang sangat panjang semalam penuh, sampai sambung dengan shalat subuhnya. 

❲ و [ إني ] سألت ربي عز وجل ثلاث خصال، ❳ 

Dan aku dalam shalat tersebut meminta kepada Allah, kepada Rabb-ku 'azza wajalla, 3 permintaan. 

❲ فأعطاني اثنتين و منعني واحدة : ❳ 

Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala memperkenankan permintaanku yang dua, tapi yang satu Allah tidak perkenankan. 

❲ سألت ربي أن لا يهلكنا بما أهلك به الأمم قبلنا ❳ 

Aku meminta kepada Rabb-ku agar Dia tidak membinasakan kita sebagaimana telah membinasakan orang-orang sebelum kita. 
-dibinasakan semuanya- 

Umat-umat yang telah lalu, kalau datang hukuman dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dibinasakan semuanya. Seperti umatnya Nabi Musa. Umatnya Nabi Musa hanya Bani Israil saja yang bersama Nabi Musa yang selamat. Fir'aun dan bala tentaranya semuanya habis. Nabi Nuh, hanya yang bersama beliau di kapal, selain itu mati semuanya, dibinasakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kaum 'Aad juga demikian. Dan umat-umat yang lain, banyak yang dibinasakan ya karena keburukan mereka. 

❲ فأعطانيها ❳ 

Permintaan ini diperkenankan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

❲ وسألت ربي عز وجل أن لا يظهر علينا عدوا من غيرنا ، فأعطانيها ، ❳ 

Aku juga telah meminta kepada Rabb-ku Azza Wa Jalla agar kita tidak dikalahkan oleh musuh dari selain kita, 

Kaum muslimin telah didoakan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam agar mereka tidak bisa dikalahkan oleh musuh dari selain kita. 

Kata Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,
❲  فأعطانيها  ❳
maka Allah pun memperkenankan doaku ini. 

Kaum muslimin itu kaum yang kuat. Dengan doanya Nabi kita Muhammad shallallahu ‘Alaihi wa sallam, mereka tidak akan dikalahkan oleh selain mereka. Mereka akan terus menang kalau melawan selain mereka. Kaum muslimin ini akan selalu menang. Betapa pun, bagaimanapun keadaan musuhnya, sepanjang sejarah seperti itu. Kaum muslimin kalau lawan dengan selain kaum muslimin, mereka akan selalu menang. Ya ada kekalahan, kekalahan ada, tapi pada akhirnya dimenangkan oleh kaum muslimin. 

Di zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga demikian. Selama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memimpin kaumnya/memimpin umatnya selalu menang. Ada kekalahan tapi setelah itu menang. Perang Uhud misalnya, di Perang Uhud-nya kalah, tapi setelah itu Beliau menang. Di Perang Hunain juga demikian. Pertama kalah, akhirnya menang. 

Dan seperti itu. Kaum muslimin akan terus menjadi pemenang apabila melawan kaum kafirin, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mendoakan kita dengan doa ini. Dan beliau sudah menyampaikan bahwa Allah mengijabahi doa yang ini. Tinggal doa yang ke-3 yang tidak diperkenankan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

❲ و سألت ربي أن لا يُلبسنا شيعاً فمنعنيها ❳ 

Dan aku telah meminta kepada Rabb-ku agar tidak memecah belah umatku. Tapi Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak memperkenankan hal itu. 

Sehingga sampai sekarang umat Islam terus berpecah belah. Umat Islam itu kalahnya dari diri sendiri. Makanya sering dipecah belah oleh musuh. Sehingga saling berperang antara kaum muslimin sendiri. Dengan itulah musuh-musuh menjadi menang. 

Pengkhianatan-pengkhianatan sepanjang sejarah sangat banyak. Dan itulah cara mereka mengalahkan kaum muslimin. Ada kaum muslimin yang bodoh, yang jahil. Atau yang menginginkan harta, kalah dengan nafsunya, akhirnya merusak sendiri kaum Muslimin. Dengan itulah kaum muslimin menjadi lemah. Kalau kaum muslimin bisa bersatu dan melawan musuhnya -kaum kafirin-, mereka tidak akan kalah. Dan itu sudah jaminan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sudah sampaikan. Kaum muslimin adalah kaum yang kuat dengan keislamannya dan dengan doa nabinya. 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════  

📣 Official Account Grup Islam Sunnah 

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Selasa, 26 Oktober 2021

Audio ke-73 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 05

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                     Whatsapp              
         Grup Islam Sunnah | GiS
          *☛ Pertemuan ke-73*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓 RABU
        20 Rabi'ul Awwal 1443 H
        27 Oktober 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽  Audio ke-73 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 05
══════════════════ 

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus, kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi ﷺ Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


Ada permasalahan yang diperselisihkan oleh para ulama. Apakah kita dilarang mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari 3 hari? Maksudnya apakah kalau kita membaca Al-Qur’an kurang dari 3 hari menjadi berdosa? 

Ada khilaf, ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Ada yang mengatakan tidak boleh. Dalilnya hadits-hadits yang disebutkan oleh Syaikh Albani rahimahullahu ta'ala dalam kitab beliau ini, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengatakan, "Tidak bisa memahami dengan baik orang yang membaca Al-Qur’an kurang dari 3 hari". 

Kemudian dalam redaksi yang lain,  "Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an kurang dari 3 hari ia tidak bisa memahaminya dengan dengan baik". 

Bahkan dalam sebuah riwayat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melarang sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash untuk membaca Al-Qur’an (mengkhatamkan) kurang dari 3 hari. 

Ini dalil mereka yang mengharamkan mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari. 

Jumhur ulama mengatakan boleh. Mereka beralasan banyaknya ulama-ulama salaf yang membaca Al-Qur’an atau mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari 3 hari. 

Di antaranya sahabat Utsman Ibn Affan, salah satu dari Khulafaur Rasyidin. Beliau biasa mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu rakaat. Bagaimana ini?  Kalau di pikiran kita tidak masuk akal, tapi itu pernah terjadi. Itu pernah dilakukan oleh sahabat Utsman Ibn Affan. Dan atsar dari sahabat Utsman Ibn Affan ini sangat masyur sekali, tidak bisa dibantah. Memang shahih dari beliau demikian, bahwa sahabat Utsman Ibn Affan biasa mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu rakaat. 

Imam Syafi'i rahimahullahu ta'ala dalam biografi beliau (yang) sangat terkenal, beliau termasuk imam yang sangat senang membaca Al-Qur’an. Setiap harinya beliau mengkhatamkan Al-Qur’an. Itu kebiasaan beliau. Kemudian di bulan Ramadhan kebiasaan beliau setiap hari setiap malam mengkhatamkan Al-Qur’an dua kali. Ini kebiasaan. Kebiasaan beliau di bulan Ramadan itu kalau siang khatam Al-Qur’an, nanti malam baca lagi, khatam lagi. Kalau kita satu bulan khatam saja susah. Ini Imam Syafi'i rahimahullah 60 kali khatam kalau 30 hari jumlah harinya. 60 kali khatam di bulan Ramadan saja. Nanti di bulan-bulan yang lainnya setiap harinya khatam. 

Inilah para ulama, mereka punya semangat yang tinggi dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Intinya banyak dalam biografi-biografi ulama-ulama salaf, banyak dari mereka yang mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari 3 hari. 

Ini dalil yang pertama. Dan amalu salaf, ini bisa dijadikan sebagai dalil. Kalau itu terlarang, harusnya mereka tidak melakukannya. Bagaimana sahabat Utsman Ibn Affan melakukannya dan tidak ada yang mengingkari dari sahabat yang lainnya. Tidak ada pengingkaran dari sahabat yang lainnya. 

Dalil yang kedua adalah hadits yang dipakai oleh mereka yang melarang. 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam hanya mengatakan, orang yang membaca Al-Qur'an kurang dari 3 hari itu tidak bisa memahaminya dengan baik, dengan sempurna. Rasulullah tidak melarang mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari 3 hari secara tegas. Tapi mengatakan, "Jangan membaca Al-Qur'an kurang dari 3 hari karena kalau engkau membaca Al-Qur’an kurang dari 3 hari, maka engkau akan menjadi orang yang tidak bisa memahaminya dengan baik". 

Ini alasannya. Rasulullah tidak mengatakan karena itu diharamkan, misalnya. Karena itu terlarang, tidak!! 

Alasannya apa? Karena kalau kita mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari 3 hari, maka tidak akan ada dorongan dari kita untuk memahami Al-Qur’an dengan baik. Karena kita memikirkan cepatnya bacaan atau banyaknya kadar, sehingga akan sulit memahami Al-Qur’an dengan baik. 

Sehingga ini bukan larangan yang tegas dari Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari 3 hari. Dan ternyata ada amalu salaf; ada praktek dari ulama-ulama salaf yang mengkhatamkan Al-Qur'an kurang dari 3 hari. Makanya jumhur ulama mengatakan demikian. Boleh asalkan tetap dijaga tajwidnya, tetap dijaga makhrajnya. 

Adapun larangan Rasulullah kepada sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash itu karena sebab tertentu. Mungkin Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam takut apabila nantinya sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash ini dilepas seperti itu dengan semangatnya yang tinggi, akhirnya malah merusak dirinya. 

Dan larangan-larangan seperti ini hukumnya khusus terbatas pada orang-orang tertentu. Ketika kita melihat ada orang sangat semangat seperti itu, kita khawatir keadaannya menjadi berbalik. Ada orang-orang yang demikian. Ketika baru kenal sunnah, subhanallah, semangatnya minta ampun. Tapi ilmunya sangat sangat minim. Akhirnya apa? Setelah itu dia berat menjalaninya. Akhirnya malah berbalik keadaannya. Futur. Akhirnya keluar, sudah seperti dahulu kala lagi sebelum mendapatkan hidayah. 

Makanya kita itu ketika semangat maka kita harus tetap menjalankan yang sesuai dengan sunnah. Ketika kita malas, maka kurangi kegiatan tapi jangan sampai terjatuh ke dalam kemaksiatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════  

📣 Official Account Grup Islam Sunnah 

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Senin, 25 Oktober 2021

Audio ke-72 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 04

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                     Whatsapp              
         Grup Islam Sunnah | GiS
          *☛ Pertemuan ke-72*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓 SELASA
        19 Rabi'ul Awwal 1443 H
        26 Oktober 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽   Audio ke-72 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 04

══════════════════ 

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus, kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi ﷺ Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Kita sampai pada poin bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika shalat malam. 

(Syaikh Al Albani mengatakan, -ed) 

ونهاه أن يقرأه في أقل من ذلك 

Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melarang sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash untuk mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari. 

وعلل ذلك في قوله له: ❲ من قرأ القرآن في أقل من ثلاث لم يفقهه ❳ 

Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memberikan alasan dalam larangan itu dengan mengatakan, "Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an kurang dari tiga hari atau tiga malam, dia tidak bisa memahami bacaannya dengan baik". 

وفي لفظ: ❲ لا يفقه من قرأ القرآن في أقل من ثلاث ❳ 

Dalam redaksi yang lain Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengatakan, "Tidak memahami dengan pemahaman yang baik orang yang membaca Al-Qur’an kurang dari tiga hari". 

ثم في قوله له : ❲ فإن لكل عابد شِرَّة ، و لكل شرة فترة، فإما إلى سنة، وإما إلى بدعة، فمن كانت فترته إلى سنة فقد اهتدى، ومن كانت فترته إلى غيرذلك فقد هلك ❳ 

Kata Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, "Sungguh setiap orang yang ahli ibadah itu punya masa semangat". 

Ada masa-masanya semangat. Contohnya kita, kadang-kadang di awal kajian masyaaAllah yang datang full, lama-lama karena kitabnya panjang akhirnya berkurang sedikit demi sedikit, hilang, hilang, hilang. Karena memang setiap masa itu ada semangat. Nanti di tengah-tengah banyak lagi. Nanti malas lagi. Nanti paling ramainya di penutupannya. Kemudian mengatakan, "Alhamdulillah saya sudah selesaikan satu kitab". Padahal bolong-bolong. 

Kata Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, 

فإنَّ لِكُلِّ عابِدٍ شِرَّةٌ

Sesungguhnya untuk orang yang semangat ibadah atau ahli ibadah itu ada masa-masa semangatnya. 

  وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ
  
Dan masa semangat ini akan diselingi oleh masa-masa malas. 

فإما إلى سنة، وإما إلى بدعة

Maka bisa jadi karena dia malas, walaupun dia malas dia tetap melakukan yang sunnah yang sesuai dengan tuntunan. Kadang-kadang karena kemalasan itu akhirnya dia terjatuh ke dalam perbuatan bid'ah. 

Makanya Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengatakan setelahnya, 

فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّةٍ فَقَد اهْتَدَى، 

Apabila malasnya dia masih bisa menjaga dirinya untuk tetap melakukan yang sunnah, maka dia telah mendapatkan petunjuk, dia mendapatkan hidayah, dia orang yang lurus. 

وَمَنْ كانَتْ فَتْرَتُهُ إلى غَيرِذلك فَقَدْ هَلَك 

Apabila masa malasnya itu menjadikan dia terjatuh ke dalam amalan-amalan bid'ah, maka dia telah binasa. 

Makanya kita harus tahu diri. Kita harus mengetahui bagaimana keadaan diri kita ketika semangat. Makanya tetap jaga jangan sampai terjatuh ke dalam bid'ah karena semangat kita dalam beribadah. 

Begitu pula kita malas jangan sampai terjatuh ke dalam kemaksiatan. Kadang-kadang iman itu tinggi, semangat. Kadang-kadang jiwa masih fresh, semangat ibadahnya. Tapi kadang jiwa ini lelah. Lelahnya memang karena jenuh, bukan karena kemaksiatan. Kadang-kadang demikian. Memang jenuh. Kalau sedang malas seperti itu jangan sampai terjatuh ke dalam kemaksiatan. Tetap jaga agar tidak terjatuh ke dalam kemaksiatan. Kurangi kegiatan, iya. Silahkan dikurangi kegiatan, tapi jangan sampai terjatuh ke dalam kemaksiatan. 

Kalau kita misalkan, hidup ini seperti orang yang melakukan perjalanan, misalnya dengan mobil atau dengan motor. Orang yang melakukan perjalanan, walaupun dia tidak melakukan sesuatu yang mengganggu perjalanannya, bisa capek. Yang pertama, dia masuk mobilnya atau dia naik motornya dari rumah segar, fresh ketika itu. Melakukan perjalanan 5 jam, ada capek. Walaupun dia tidak melakukan kesalahan. 

Jiwa juga seperti itu. Ketika kita mengarungi kehidupan, sebenarnya kita sedang melakukan safar menuju akhirat. Kadang-kadang kita jenuh, padahal kita tidak melakukan dosa yang mengganggu aktivitas kita. Tapi memang ada kejenuhan itu sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Ada masa semangat,  ada masa malas. Jiwa ini kadang segar, kadang juga lelah. Kadang kelelahannya karena kesalahan. 

Ketika orang di jalan, ketika dia banyak tingkah di perjalanan, akan banyak gangguan. Misalnya nyopir mobil ada snack-nya. Dia makan snack-snack yang pedas, lama-lama mulas di perjalanan, karena dia melakukan hal yang bisa mengganggu perjalanannya. Atau banyak tingkah; dia belok-belokkan akhirnya ketabrak. Banyak tingkah.  

Jiwa kita juga demikian. Ketika kita mengarungi kehidupan, kalau kita banyak tingkah, misalnya melakukan kemaksiatan, lama-lama hati kita sakit. Kemaksiatan itu akan mendatangkan kotoran ke dalam hati kita. Dan dia menjadikan hati kita sakit karena kemaksiatan juga punya beban. 

Kalau kita melakukan kemaksiatan, akan ditorehkan noda hitam di dalam hati kita. Kemaksiatan itu juga akan mendatangkan dosa yang dipikul oleh jiwa kita. Akhirnya lama-lama akan lelah jiwa kita. Memikul, kemudian dalam keadaan semakin gelap, semakin gelap. Ini kadang-kadang seperti ini. 

Kalau kita lelahnya itu karena kesalahan kita, maka banyak beristighfar, banyak bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ini solusinya. Sebagaimana kita sedang melakukan perjalanan kita banyak polah (tingkah), ya dikurangi polahnya (tingkah). Jangan dilakukan biar perjalanan lancar. 

Dalam kehidupan ini juga demikian. Kalau kelemahan jiwa kita karena kesalahan kita, maka solusinya banyak beristighfar, banyak bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Kalau sebab lemahnya jiwa kita ini karena dia jenuh, karena mengarungi perjalanan jauh dan monoton kegiatannya, maka lama-lama akan jenuh, akan lelah. Maka kurangi kegiatan, tapi jangan sampai terjatuh ke dalam kemaksiatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

ولذلك ❲ كان ﷺ لا يقرأ القرآن في أقل من ثلاث ❳ 

Oleh karenanya dahulu Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah membaca (mengkhatamkan) Al-Qur'an kurang dari tiga hari. 

وكان يقول :❲ من صلى في ليلة بما ئتي آية، فإنه يكتب من القانتين المخلصين ❳ 

Dan Beliau pernah mengatakan, "Barangsiapa yang shalat di suatu malam dengan 200 ayat, maka dia dicatat sebagai orang yang taat dan orang yang ikhlas". 

_______ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════  

📣 Official Account Grup Islam Sunnah 

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Minggu, 24 Oktober 2021

Audio ke-71 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 03

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                     Whatsapp              
         Grup Islam Sunnah | GiS
          *☛ Pertemuan ke-71*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓 SENIN
        19 Rabi'ul Awwal 1443 H
        25 Oktober 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽   Audio ke-71 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 03

══════════════════ 

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus, kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi ﷺ Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Kita sampai pada poin bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika shalat malam. 

(Syaikh Al Albani mengatakan, -ed) 

و ❲ قرأ ليلة وهو وجع السبع الطوال ❳ 

Pada suatu malam dalam kondisi sakit Beliau pernah membaca 7 surat yang panjang. 

Jadi di awal Al-Qur'an ada 7 surat yang panjang dimulai dari Al-Baqarah. Ini surat yang panjang. Kemudian surat Ali Imran, ini juga panjang; kemudian surat An-Nisa, ini juga panjang; kemudian surat Al-Maidah, ini panjang; kemudian surat Al-An'am, ini juga panjang; kemudian surat Al-A'raf, ini surat yang panjang; kemudian yang ketujuh surat Bara'ah, ini juga panjang. Ini tujuh surat yang panjang di dalam Al-Qur'an. 
Kemudian, 

و ❲ كان - أحيانا - يقرأ في كل ركعة بسورة منها ❳ 

Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam di setiap rakaatnya membaca satu surat dari tujuh surat panjang ini. 

Satu rakaat membaca Al-Baqarah misalnya, nanti rakaat kedua membaca Ali Imran, kemudian rakaat yang ketiga misalnya membaca An-Nisa, rakaat keempat membaca Al-Maidah, seperti itu. Kadang-kadang Beliau membaca setiap rakaatnya satu surat dari surat-surat panjang itu. 

و❲ ما علم أنه قرأ القرآن كله في ليلة [قط] ❳ 

Dan tidak diketahui Beliau pernah membaca satu Qur'an (mengkhatamkan satu Qur'an) di satu malam. 
Tidak pernah diketahui Rasulullah pernah mengkhatamkan Al-Qur'an dalam satu malam. 

بل إنه لم يرض ذلك لعبدالله بن عمرورضي الله عنه 

Bahkan Beliau tidak senang hal itu dilakukan oleh Abdullah Ibn Amr Ibn Ash radhiyallahu anhu. 

حين قال له: ❲ إقرأ القرآن في كل شهر ❳ 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah mengatakan kepada sahabat Abdullah Ibn Amr Ibn Ash, dan ini termasuk sahabat yang sangat semangat dalam ibadahnya. 

Ada orang-orang yang demikian. Ada orang-orang yang memang tabiatnya itu kalau ibadah sangat semangat sekali. Ada orang-orang yang tabiatnya malas beribadah. Ada orang yang tabiatnya kalau belajar itu semangat, kalau beribadah malas. 

Memang pahala itu juga seperti rezeki, pahala itu juga dibagi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Ada orang-orang yang dalam masalah rezeki, ada yang bisnis kandang ayam sukses, ada orang yang masuk ke bisnis yang sama malah rugi. Ada orang yang bisnis sebagai petani (bekerja sebagai petani) sukses, ada orang lain masuk dalam bisnis yang sama dalam pekerjaan yang sama tidak berhasil. Ada orang yang bisnis pulsa berhasil di situ, orang lain tidak. Karena Allah Subhanahu wa ta'ala membagi rezeki sesuai dengan tempatnya masing-masing. 

Pahala juga demikian. Allah membagi pahala ini kepada hamba-Nya. Ada orang-orang yang memang dia pahalanya banyak di belajar. Ada orang yang pahalanya banyak di dakwah. Ada orang yang pahalanya banyak di bisnisnya, dengan bisnisnya dia membantu orang lain, membantu dakwah. Ada orang yang pahalanya di tenaganya. Ada orang yang pahalanya di ibadahnya. Ini pahala, itu dibagi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagaimana rezeki. 

Dan Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash ini seorang sahabat yang punya kelebihan. Beliau sangat semangat sekali dalam beribadah. Rasulullah mengatakan kepada sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash, "Bacalah Al-Qur'an dalam sebulan". Maksudnya khatamkan Al-Qur'an dalam sebulan. Berarti sehari berapa? Satu juz. 

قال : قلت : إني أجد قوة. 

Sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash mengatakan, "Wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, kekuatanku lebih dari itu".
Aku kuat membaca lebih dari satu juz dalam sehari, satu juz itu sedikit bagiku. 

  ❲ فاقرأه في سبع ولا نزد على ذلك ❳ 

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengatakan kepadanya, "Kalau begitu maka khatamkan Al-Qu'ran di dua puluh malam". 

Berarti satu malam berapa? Satu juz setengah. Satu juz setengah dalam shalat malam. 

قال قلت : إني أجد قوة 

Wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, kekuatanku melebihi itu. Aku mampu untuk melakukan yang lebih banyak dari itu. Satu juz setengah itu masih sedikit. 

❲ فاقرأه في سبع ولا تزد على ذلك ❳ 

Kalau seperti itu berarti sudah khatamkan Al-Qur'an dalam tujuh malam. 
Berarti satu malamnya berapa? Empat setengahan, empat setengah kurang. Setiap malam membaca empat juz lebih. 

ثم ❲ رخص له أن يقرأه في خمس ❳ 

Ternyata sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash punya kekuatan lebih dari itu. Akhirnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memberikan keringanan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an selama berapa hari? Lima hari. 

Ini keringanan, karena sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash punya semangat yang tinggi. Berarti satu malamnya berapa juz? Enam juz. 

ثم ❲ رخص له أن يقرأه في ثلاث ❳ 

Ternyata setelah itu sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash mampu, punya kemampuan lebih dari itu. Dan punya semangat untuk membaca lebih dari itu. 

Akhirnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memberikan keringanan. Ini keringan untuk membaca Al-Qur'an atau mengkhatamkan Al-Qur'an dalam tiga malam. Jadi satu malamnya berapa? Sepuluh juz. Ini keringan untuk Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash. 

Ini menunjukkan betapa semangatnya beliau dalam beribadah. Di siangnya juga seperti itu. Sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash ini yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk berpuasa, kemudian minta tambahan, kemudian minta tambahan, sampai akhirnya Rasulullah memberikan puasa Dawud. 

Dan tidak ada yang lebih afdal daripada puasa Dawud. Sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash ingin puasa terus sampai Nabi mengatakan, "Tidak ada puasa yang sepanjang masa, yang paling utama (paling mulia) adalah puasa Dawud." 

Tidak ada yang lebih mulia dari puasa Dawud. Ini sahabat Abdullah Ibnu Amr Ibnu Ash, memang, sahabat yang mulia ini sangat semangat sekali dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

______ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════   

📣 Official Account Grup Islam Sunnah  

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Kamis, 21 Oktober 2021

Audio ke-70 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 02

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                     Whatsapp              
         Grup Islam Sunnah | GiS
          *☛ Pertemuan ke-70*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓 JUM'AT
        15 Rabi'ul Awwal 1443 H
        22 Oktober 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽   Audio ke-70 : Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam Bag 02
══════════════════    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


Kita sampai pada poin bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika shalat malam. 

و قال حذيفةبن اليمان: 

Berkata sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallahu 'anhu, 

❲ صليت مع النبي ﷺ ذات ليلة فافتتح { البقرة }، ❳ 

Coba renungkan hadits ini. 
Hudzaifah mengatakan, "Di suatu malam aku pernah shalat bersama Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam". 

Berarti shalat apa ini? Berjamaah. Sekarang jamaahnya Hudzaifah dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. 

❲ فافتتح { البقرة } ❳ 

Maka Rasulullah pun membaca surat Al-Baqarah setelah Al-Fatihah. 

❲ فقلت: يركع عند المائة، ❳ 

Karena panjangnya surat Al-Baqarah ini, sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman mengira mungkin Rasulullah nanti rukuk di ayat yang keseratus. 

Jadi di sini sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman berharap Rasulullah rukuk cepat. Di ayat keseratus Rasulullah rukuk insyaAllah, sehingga ringan. 

❲ ثم مضى ❳ 

Ternyata setelah sampai ayat keseratus Rasulullah masih meneruskan. 

❲ فقلت : يصلي بها في [ ركعتين]، ❳ 

Mungkin Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam membagi Al-Baqarah ini menjadi dua rakaat. 

Karena surat Al-Baqarah itu berapa ayatnya? 286. Berarti 143, mungkin 43 ayat lagi Beliau rukuk, sehingga membaca Al-Baqarah dalam dua rakaat. 

❲ فمضى ، ❳ 

Ternyata sampai di tengah surat Al-Baqarah Beliau masih meneruskan lagi, masih berdiri. 

❲ فقلت : يركع بها، ❳ 

Maka sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman mengatakan, mungkin Rasulullah akan membaca surat Al-Baqarah dalam satu rakaat kemudian rukuk. 

Ini sahabat Hudzaifah ingin agar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam rukuk, ternyata masih panjang. 

❲ ثم افتتح { النساء} ❳ 

Setelah itu ternyata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam selesai membaca Al-Baqarah, beralih ke surat lain, membaca surat An Nisa. 

❲ فقر أها، ❳
Beliau baca semuanya. 

Jadi 2 juz setengah ditambah An Nisa. An Nisa ini satu juz setengah. 4 juz di satu rakaat. 

❲ ثم افتتح { آل عمران } ❳ 

Setelah itu, selesai An Nisa masih belum rukuk. Beliau beralih ke surat Ali Imran. 

Surat Ali Imran ini 1 juz 5 halaman, berarti 5 juz 5 halaman (5 juz lebih). Satu rakaat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam membaca 5 juz lebih. 

❲ يقرأ متر سلا ، ❳ 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam membacanya dengan santai. 

❲ إذا مر بآية فيها تسبيح سبح، ❳ 

Apabila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melewati ayat yang ada tasbihnya, Beliau bertasbih. 

❲ وإذا مر بسؤال سأل، ❳ 

Apabila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melewati ayat yang di situ ada doanya, Beliau membaca doa. 

❲ وإذا مر بتعوذ تعوذ، ❳ 

Apabila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melewati ayat yang di situ ada permintaan perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka Beliau juga meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

❲ ثم ركع... ❳ 

Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ruku'. 

Ini rakaat yang pertama, 5 juz lebih dibaca oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Ini menunjukkan bahwa kadang-kadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam di shalat malamnya itu membacanya sangat panjang sekali. 

_______ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════   

📣 Official Account Grup Islam Sunnah  

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Rabu, 20 Oktober 2021

Audio ke-69: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                    Whatsapp              
       Grup Islam Sunnah | GiS
           *☛ Pertemuan ke-69*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🗓  KAMIS
        14 Rabi'ul Awwal 1443 H
        21 Oktober 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽   Audio ke-69: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Sholat Malam

══════════════════    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


Kita sampai pada poin bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika shalat malam. 

Penjelasan tentang shalat malam ini akan menjadikan kita takjub dengan shalatnya Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam di shalat malam. Shalatnya sangat menakjubkan, sangat panjang sekali. Dan ini menunjukkan betapa semangatnya Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam shalat malam. Memang shalat malam adalah shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam. 

وكان صلا الله عليه و سلم ربما جهر بالقراءة فيها، وربما أسر ، 

Dahulu Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam kadang-kadang mengeraskan bacaannya di shalat malamnya dan terkadang melirihkan bacaannya. 

يقصر القراءة فيها تارة، و يطيلها أحيانا، 

Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memendekkan bacaan shalat malamnya, kadang-kadang memanjangkannya. 
Kadang-kadang bacaan-bacaan suratnya itu surat-surat pendek, kadang-kadang bacaan suratnya itu bacaan surat yang panjang. 

ويبالغ في إطالتها أحيانا أخرى 

Dan kadang-kadang Beliau memanjangkan, sangat memanjangkan sekali bacaannya.
Bacaannya panjang sekali kadang-kadang di shalat malamnya 

حتى قال عبد الله بن مسعود رضي الله عنه: 

Sampai-sampai sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu yang pernah shalat malam bersama Nabi kita Muhammad Shalallahu 'alaihi wa Sallam dengan perkataan ini, 

❲ صليت مع النبي ﷺ ليلة، ❳

Suatu ketika aku pernah shalat bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam di suatu malam 

❲ فلم يزل قائما حتى هممت بأمر سوء، ❳ 

Dan Beliau terus berdiri, berdirinya panjang sekali sampai aku ingin melakukan sesuatu yang buruk saking tidak tahannya dengan lamanya berdirinya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. 

❲ قيل : وما هممت؟ ❳ 

Sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud ditanya, "Apa keinginan buruk itu?" 

❲ قال: هممت أن أقعد وأذر النبي ﷺ ❳ 

Keinginan buruk itu adalah aku ingin duduk dan meninggalkan jamaah shalat malam bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. 

Ini menunjukkan bahwa kita kadang-kadang boleh berjamah untuk shalat malam, tapi tidak dirutinkan. Karena beberapa kali Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam shalat berjamaah dengan sebagian sahabatnya, tapi niat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak mengadakan jamaah besar, tidak. Tapi di rumahnya, kalau ada sahabat yang shalat bersama Beliau, Beliau tidak larang. 

Dan kebiasaan Beliau di shalat malamnya itu tidak berjamaah. Kebiasaan Beliau di shalat malamnya tidak berjamaah. Di antara yang menunjukan hal tersebut adalah hadits A'isyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah suatu ketika shalat malam dan kakinya A'isyah radhiyallahu 'anha disentuh oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika sedang sujud. 

Karena sempitnya rumah Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, sampai ketika Aisyah tidur dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam shalat, dahi Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam atau kepalanya kadang-kadang menyentuh kaki A'isyah radhiyalllahu 'anha. 

Ini menunjukan bahwa Rasulullah shalat sendirian. A'isyah Radhiyalllahu 'anha tidak sedang berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Dan ini kebiasaan Beliau. Kebiasaan Beliau tidak shalat berjamaah ketika shalat malam, tapi kadang-kadang Beliau berjamaah dengan sebagian sahabatnya. 

Seperti hadits yang kita sedang baca ini. Di sini sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud shalat berjamaah dengan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam di shalat malamnya. 

Dan karena shalat malamnya sangat panjang sekali, sampai-sampai sahabat Abdullah Ibnu Mas'ud ingin berpisah dengan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam dari shalatnya; ingin meninggalkan shalat berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. 

_______ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════   

📣 Official Account Grup Islam Sunnah  

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Selasa, 19 Oktober 2021

Audio ke-68: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di Sholat Maghrib dan Sholat Isya

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                    Whatsapp              
       Grup Islam Sunnah | GiS
           *☛ Pertemuan ke-68*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓  RABU
        13 Rabi'ul Awwal 1443 H
        20 Oktober 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽   Audio ke-68: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di Sholat Maghrib dan Sholat Isya

══════════════════    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


Kita sampai pada poin bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam di shalat sunnah Maghrib. 

Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam di shalat sunnah Maghrib-nya yang ba'diyah Beliau membaca 

{ قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْن }
di raka'at pertamanya, 
dan di rakaat keduanya Beliau membaca 

{ قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ } 

Ini shalat sunnah bad'iyah Maghrib. Beliau biasanya membaca
    { قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْن } 
dan { قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ }. 

Kita teruskan poin yang berikutnya, yaitu bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika shalat Isya-nya. 

Ketika shalat Isya biasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam membaca di dua rakaat pertamanya surat-surat dari al-Mufashal yang pertengahan; tidak panjang, tidak pendek. Surat-surat pertengahan dari surat al-Mufashal. 

Sudah tahu ya surat al-Mufashal? Dimulai dari surat apa, surat al-Mufashal? Surat Qaaf sampai An-Nas, itulah surat-surat al-Mufashal. Dan di shalat Isya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam biasa memilih surat-surat yang sedang dari al-Mufashal; tidak terlalu panjang, juga tidak terlalu pendek. 

❲ كان تارة يقرا بـ  { الشمس و ضحاها } ❳ 

Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam membaca surat Asy-Syams.
❲ وأشباههامن السور ❳ 

Dan surat-surat yang semisalnya. Seperti Al-Lail, ini panjangnya seperti Asy-Syams. Seperti Al-Balad, ini panjangnya seperti surat Asy-syam. 

Seperti Al-'Alaq { اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ }, 
panjangnya seperti Asy-Syams. 

Begitu pula At-Thariq { وَالسَّمَاۤءِ وَالطَّارِقِۙ } 

Seperti juga surat Al-A'la
{ سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ }
Ini panjangnya seperti surat Asy-Syams. 

و ❲ تارة بـ { إذا السماء انشقت} ❳ 

Kadang-kadang bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam di shalat Isya-nya adalah surat 

{ إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنشَقَّتْ } 
Surat Al insyiqoq 
❲ وكان يسجدبها ❳

Dan ketika membaca surat Al-Insyiqoq biasanya Beliau sujud tilawah, karena di surat Al-Insyiqoq ada sujud tilawahnya. 

و ❲ قرأ - مرة - في سفربـ { التين والزيتون } ❳
  
Pernah dalam suatu safarnya, Beliau membaca surat At-Tin. Ini termasuk surat yang pendek,
[ في الركعة الأولى ]
di rakaat pertamanya. 

Ini kira-kira bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika shalat Isya. Jadi tidak terlalu panjang, juga tidak terlalu pendek. Kecuali di safarnya, Beliau membaca surat yang pendek untuk shalat Isya-nya. 

ونهى عن إطالة القراءة فيها، 

Dan suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah melarang memperpanjang bacaan shalat Isya-nya. 

Pernah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melarang sebahagian sahabatnya untuk memperpanjang bacaan shalat Isya, karena di shalat Isya ini biasanya orang-orang sudah lelah karena sudah malam. Dari aktifitas yang panjang siangnya, shalat Isya sudah lelah, sudah capek, sehingga sebaiknya bacaan tidak diperpanjang, tapi diperpendek. 

وذلك حين صلى معاذبن جبل لأصحابه العشاء فطول عليهم، 

Larangan tersebut terjadi ketika Muadz bin Jabal radhiyallahu 'anhu shalat bersama kaumnya, shalat Isya dan memperpanjang bacaannya. 

فانصرف رجل من الأنصار فصلى، 

Akhirnya ada orang dari kalangan Anshor yang memisahkan diri dari shalatnya. 

Ini pernah kita bahas, ceritanya panjang. Akhirnya ada salah seorang sahabat dari kalangan Anshor keluar dari barisan shaf, memisahkan diri dan shalat sendirian di sisi masjid. 

فأخبر معاذ عنه، فقال : إنه فاسِق

Akhirnya Muadz dikabari tentang orang ini yang memisahkan diri dari jamaah. Sehingga Muadz mengatakan, "Sungguh orang tersebut orang yang munafik". 

ولما بلغ ذلك الرجل دخل على رسول الله ﷺ فأخبره ما قال معاذ، 

Ketika perkataan Muadz ini sampai ke telinga orang tersebut, akhirnya orang ini mengadu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan mengabarkan apa yang dikatakan oleh Muadz terhadap dirinya (tentang dirinya) yaitu perkataan [ إنه منافق ] "sungguh orang tersebut adalah orang munafik". 

Perkataan Muadz ini akhirnya menjadi masalah. Muadz dilaporkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam oleh orang tersebut, bahwa Muadz menuduh dia sebagai seorang munafik. 

فقال له نبي صلا الله عليه و سلم : 

Maka Nabi pun mengatakan, 

❲ أتريد أن تكون فتانا يامعاذ؟! ❳ 

"Wahai Muadz, apakah engkau ingin menjadi orang yang banyak membuat fitnah?"
--> Fitnah di sini artinya kegaduhan. 

❲ إذا أممت الناس، ❳ 

Wahai Muadz, apabila engkau menjadi imam bagi orang-orang banyak, 

فاقرأ بـ { وَالشَّمۡسِ وَضُحٰهَا } 

maka bacalah surat Asy-Syams 

و { سَبِّحِ اسۡمَ رَبِّكَ الۡاَعۡلَىۙ‏ } 

baca surat Al-A'la 

و { اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَ‌ۚ } 

dan baca surat Iqra, surat Al 'Alaq 

{ وَالَّيۡلِ اِذَا يَغۡشٰىۙ } 

dan surat Al-Lail 
--> Ini hampir sama kadarnya, kira-kira setengah halaman. 

Surat-surat yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ini surat-surat yang panjangnya kira-kira setengah halaman. 

[ فإنه يصلي وراءك الكبير والضعيف وذو الحاجة ] 

Karena yang shalat di belakangmu itu ya Muadz, ada orang yang sudah tua, ada orang yang keadaannya lemah, ada orang yang punya hajat -dia sehat, dia muda tapi dia punya hajat yang harus dia kerjakan setelah shalat- maka jangan memperpanjang shalatmu. 

Inilah bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika shalat Isya. 

_______ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════   

📣 Official Account Grup Islam Sunnah  

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Senin, 18 Oktober 2021

Audio ke-67: Pembahasan Bolehnya Hanya Membaca Surat Al Fatihah saja dalam Satu Rakaat Bag 02

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                    Whatsapp              
       Grup Islam Sunnah | GiS
           *☛ Pertemuan ke-67*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓  SELASA
        12 Rabi'ul Awwal 1443 H
        19 Oktober 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚   *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽   Audio ke-67: Pembahasan Bolehnya Hanya Membaca Surat Al Fatihah saja dalam Satu Rakaat Bag 02

══════════════════    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


Pada kajian kali ini kita akan membahas bolehnya membaca surat Al-Fatihah saja dalam satu rakaat. 

Misalnya di rakaat pertama dan di rakaat kedua kita hanya membaca surat Al-Fatihah saja. Maka ini dibolehkan. Syaikh Albani rahimahullah Ta’ala untuk mendatangkan dalil, beliau mendatangkan kisah Mu’adz ibn Jabal. 

Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam mengatakan,  
❲ أَفَتَّانٌ أنْتَ يا مُعاذ? ❳
“Wahai Mu’adz apakah engkau senang membuat fitnah atau membuat sesuatu yang bisa menjadi pengganggu bagi kaum muslimin dan akhirnya mereka tidak suka dengan syariat Islam.” 

Dan beliau bertanya kepada anak muda itu, “Kamu sendiri apa yang kamu lakukan jika shalat, wahai ibnu akhii (wahai anak saudaraku)”. 

Ibnu akhii [ إبن أخي ] di sini adalah untuk panggilan kesayangan, untuk melembutkan panggilan. Orang Arab demikian. Ibnu akhii, anak saudaraku. Padahal ayahnya orang ini bukan saudaranya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dari kekerabatannya, bukan. Tapi anak saudaranya mungkin saudara se-Islam, se-aqidah, se-iman. 

“Kamu sendiri, apa yang kamu lakukan jika shalat, wahai putra saudaraku.” 

Ini menunjukkan akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam memanggil sahabat-sahabatnya. Ini juga menunjukkan bagaimana usaha nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam melembutkan hatinya para sahabatnya. 

Pemuda itu menjawab (ini yang diinginkan oleh Syaikh Albani rahimahullah Ta’ala ketika mendatangkan kisah ini), “Aku membaca Al-Fatihah, lalu memohon surga kepada Allah dan memohon perlindungan kepada-Nya dari neraka.” 

Ini menunjukkan bahwa orang ini membaca Al-Fatihah saja, tidak membaca surat-surat yang lainnya. Karena orang ini mengatakan, “Aku membaca Al-Fatihah lalu aku memohon surga kepada Allah dan memohon perlindungan kepada-Nya dari neraka.” Berdoa setelah itu, orang ini. Dan ini menunjukkan bolehnya berdoa ketika berdiri. Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidak mengingkari apa yang dilakukan oleh orang ini. 

Setelah membaca Al-Fatihah kita berdoa, tidak masalah. Karena memang hal tersebut dibolehkan oleh nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Ada sahabatnya yang melakukan demikian, Beliau tidak melarangnya. Beliau tidak mengingkarinya. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah orang yang ma’shuum, tidak mungkin Beliau membiarkan kemungkaran di depan Beliau. Kalau itu salah, tentunya akan Rasulullah ingatkan. Ternyata Beliau tidak ingkari hal itu. Berarti itu menunjukan bahwa hal itu dibolehkan. 

Kemudian di sini disebutkan, “Dan aku tidak tahu dandanah” 

Dandanah dalam bahasa Arab itu adalah suara yang lirih. Kita mendengar suaranya tapi kita tidak paham apa yang dikatakannya. Suaranya kita dengar, tapi apa isi dari suara tersebut kita tidak tahu. Orang yang di sampingnya, dia bisa mendengar dan bisa paham dia. 
Bisa dikatakan, “Aku tidak tahu suara lirih anda dan juga suara lirihnya Mu’adz.” 
(وإني لا أدري ما دندنتك ودندنة معاذ) <- 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Aku dan Mu’adz juga ...” 
-> Di sini, bergumam seputar kedua hal itu atau serupa dengan itu. 

❲   إني ومعاذ حول هاتَينِ ، أونَحْوذا ❳ 

Maksudnya adalah, “Aku dan Mu’adz juga bersuara lirih dengan permintaan dua hal itu." Dengan permintaan tentang dua hal itu:  meminta dimasukkan ke surga dan meminta diselamatkan dari neraka. 
Maksud Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah bahwa, “Aku dan Mu’adz juga demikian." Maksudnya meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk dimasukkan ke dalam surga dan diselamatkan dari neraka. Atau serupa dengan itu. 

Perawi berkata, maka anak muda itupun berkata, “Akan tetapi nanti pasti Mu’adz akan tahu apabila kaum itu telah datang.” Maksudnya orang-orang kafir;  apabila orang kafir datang untuk perang, memerangi kaum muslimin. Dan mereka telah diberitahu bahwa musuh telah datang. Ini orang-orang kafir datang. “Dan Mu’adz akan tahu bagaimana kejujuranku dalam Islam.” Karena orang ini dituduh Mu’adz apa? Munafik. Orang ini menantang Mu’adz. “Mua’dz akan tahu bagaimana kejujuranku dalam Islam. Nanti lihat bagaimana ketika aku bertemu dengan musuh.” Maksudnya demikian. 

Perawi hadits berkata, kemudian datanglah musuh kaum kuffar (orang-orang kafir). Dan anak muda itupun mati syahid. Anak muda itupun mati syahid. 

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bertanya kepada Mu’adz, “Apa yang telah diperbuat oleh anak muda, lawan bicaraku dan lawan bicaramu ketika itu?" 

Mu’adz menjawab, “Wahai Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, 
[ صَدَقَ الله وَكَذَبئْتُ،] 

Artinya secara bahasa Arab “Shadaqallaaha": Orang ini benar-benar telah jujur dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang ini bukan orang munafik, maksudnya. Dia tulus dalam Islamnya. Makanya ketika ada musuh menyerang kaum muslimin, orang ini berada di depan. Dan sampai dia mati.
Mu’adz mengatakan, [ صَدَقَ الله ].
"Orang ini benar-benar tulus kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala." 
[ وَكَذَبئْتُ ]
"sedangkan aku salah" 

Kadzaba dalam bahasa Arab bisa diterjemahkan/bisa bermakna “salah” tidak selalu “berdusta”, tidak. Tapi bisa bermakna “salah”. 

“Aku yang salah, wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ketika menuduh dia orang munafik. Dia yang benar, dia tidak munafik. Aku yang salah.” Ini pengakuan Mu’adz ibn Jabal radhiyallahu ‘anhu. 

أُسْتُشهِدَ 
Orang ini mati syahid. 

Ini kisah yang sangat banyak kalau diambil faidahnya. Kisah ini mengandung faidah yang sangat banyak bagi kita sebagai kaum muslimin yang mengetahui kisah ini. Kadang seorang yang mulia pun salah dalam menilai orang lain. Mu’adz ibn Jabal, siapa yang ragu dengan keislaman beliau. Siapa yang ragu dengan kewalian beliau. Beliau wali Allah. Beliau orang yang disayangi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kekasih Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jelas. Tapi lihat bagaimana ketika beliau menilai orang ini sebagai munafik. Ternyata beliau salah. Ternyata penilaian beliau tidak tepat. 

Oleh karenanya, semulia apapun, sesaleh apapun orang, dia bisa salah dalam menilai orang lain. Apalagi kalau dipengaruhi oleh keadaan, situasi, yang menjadikan orang tersebut tidak netral dalam menilai orang lain. 

Oleh karenanya, ketika ada, misalnya kita melihat ada teman kita yang saleh menilai orang lain tidak baik, jangan langsung percaya begitu saja. Misalnya ada ulama menilai orang lain tidak baik, jangan percaya begitu saja. Kita harus kedepankan husnudzon, dan kita harus cek; cek dan ricek. Cek terus apakah memang benar seperti itu? Kalau iya banyak bukti, ya.. baru kita percaya. Kalau tidak ada buktinya walaupun yang mengatakan adalah orang yang saleh, maka jangan sampai dipercaya. Jangan diterima begitu saja. Kita harus punya bukti dalam menilai orang lain. 

Begitu pula di antara ulama. Kadang satu ulama menilai ulama lain tidak baik. Baik itu ustadz ataupun kyai ataupun mahaguru ataupun nama-nama yang lainnya. Kadang-kadang ada situasi yang menjadikan mereka tidak netral, sehingga menilai orang lain tidak baik karena situasinya. Bisa jadi dia salah. 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di sini menyalahkan Mu’adz. Ternyata penilaian Mu’adz salah dan kemurkaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam itulah yang benar. Rasulullah mengatakan, “a fattaanun anta, yaa Mu’aadz?” “Apakah engkau senang membuat fitnah, membuat kegaduhan, membuat sesuatu yang menjadikan kaum muslimin tidak suka dengan syariat ini, wahai Mu’adz?” Ternyata benar. Orang ini orang yang jujur. Orang yang tulus dalam agamanya. 

_______ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════   

📣 Official Account Grup Islam Sunnah  

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Audio ke-66: Pembahasan Bolehnya hanya Membaca Surat Al Fatihah saja dalam Satu Rakaat

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                    Whatsapp              
       Grup Islam Sunnah | GiS
        *☛ Pertemuan ke-66*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝ 

🌏 https://grupislamsunnah.com/ 

🗓  SENIN
         11 Rabi'ul Awwal 1443 H
        18 Oktober 2021 M 

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى 

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.* 

💽   Audio ke-66: Pembahasan Bolehnya hanya Membaca Surat Al Fatihah saja dalam Satu Rakaat 

══════════════════    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


Pada kajian kali ini kita akan membahas bolehnya membaca surat Al-Fatihah saja dalam satu rakaat. 

Misalnya di rakaat pertama dan di rakaat kedua kita hanya membaca surat Al-Fatihah saja, maka ini dibolehkan. Sebagaimana dahulu salah seorang sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan Beliau tidak mengingkarinya. Ini menunjukkan bahwa hal itu dibolehkan. Ini termasuk sunnah taqriiriyyah. 

Sunnah taqriiriyyah adalah sunnah-sunnah yang berupa persetujuan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap perbuatan yang dilakukan oleh sebagian sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Beliau tahu hal itu dan beliau tidak mengingkarinya. Beliau menyetujuinya. Beliau mengiyakannya. Inilah sunnah taqriiriyyah. 

Ada kisah yang menarik dalam masalah ini. Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala untuk mendatangkan dalil, beliau mendatangkan kisah ini. Kisah Mu’adz ibn Jabal. Mungkin banyak yang belum tahu tentang kisah Mu’adz ini. Dan di sini banyak faidah yang bisa kita ambil dari riwayat Mu’adz ini atau kisahnya Mu’adz. 

Disebutkan di sini, Mu’adz radhiyallahu ‘anhu biasa shalat Isya al-akhiirah, maksudnya shalat Isya yang diakhirkan secara berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Mu’adz biasa shalat Isya secara berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Isya biasa dikatakan atau disebut al-akhiirah karena shalat Maghrib kadang-kadang disebut sebagai shalat Isya dalam bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, shalat Maghrib juga kadang-kadang disebut shalat Isya. Makanya ada istilah Al-‘Isyaa-aan, dua shalat Isya. Shalat Isya yang pertama: Maghrib. Shalat Isya yang kedua, yang terakhir: shalat Isya itu sendiri. 

Mu’adz biasa shalat Isya al-akhiirah secara berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Lalu dia pulang ke desanya untuk mengimami sahabat-sahabatnya shalat Isya. Bayangkan ya.. Mu’adz ini shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kemudian pulang. Kemudian pulang ke kampungnya, ke desanya, mengimami sahabat-sahabatnya yang ada di desa tersebut. 
Shalatnya Mu’adz ini berapa kali berarti? 2 kali. Shalat yang pertama, shalat wajib. Shalat Isya yang kedua apakah wajib lagi? Tidak. Jadinya shalat sunnah berarti. Sedangkan para sahabatnya shalat apa? Shalat wajib. 

Ini menunjukkan bahwa kita ketika shalat wajib boleh bermakmum dengan orang yang shalat sunnah. Dan ini pendapat yang lebih kuat. Ada yang mengatakan tidak boleh sebagaimana pendapatnya madzhab Hanafiy. Namun karena adanya hadits ini maka pendapat jumhur lebih kuat. Mayoritas ulama mengatakan demikian. Bahwa kita boleh shalat wajib dan bermakmum dengan orang yang shalat sunnah. 

Apabila orang yang shalat wajib boleh bermakmum dengan orang yang shalat sunnah, apalagi orang yang shalat wajib bermakmum dengan orang lain yang shalat wajib walaupun beda. Walaupun beda shalatnya. Misalnya ada orang yang menjamak shalat Dhuhur dan shalat Ashar. Sudah selesai shalat Dhuhur, baru datang orang kepingin menjamak juga. Dia boleh menjadikan orang yang tadinya sudah shalat Dhuhur dan sekarang akan shalat Ashar untuk menjadi imamnya sebagai apa? Orang yang shalat Dhuhur. Niatnya beda, yang satunya shalat Ashar, yang satunya shalat Dhuhur. Ini dibolehkan karena dia bermakmum dengan orang yang shalat wajib walaupun niatnya beda. 

Bermakmum dengan orang yang shalat sunnah saja dibolehkan, apalagi bermakmum dengan orang yang shalat wajib. Dan ini menunjukkan betapa semangatnya sahabat Mu’adz radhiyallahu ‘anhu dalam beribadah. 

Shalatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lumayan panjang, shalat Isya-nya. Kemudian harus pulang ke desanya. Ini membutuhkan waktu, membutuhkan usaha, membutuhkan perjuangan. Sampai di desanya, masih shalat lagi bersama orang-orang yang ada di desanya. Dan itu dilakukan. Itu kebiasaannya. Dilakukan dengan biasa, kebiasaan beliau seperti itu. Ini menunjukkan betapa semangatnya Mu’adz ibn Jabal radhiyallahu ‘anhu dalam beribadah. 

Pada suatu malam, ketika pulang, ia shalat mengimami mereka. Saat itu ada seorang anak muda berasal dari Bani Salimah bernama Sulaim. Ketika merasa shalat yang dilakukan Mu’adz terlalu lama, anak muda itupun menghentikan shalat jama’ahnya. Bayangkan, Mu’adz ini shalat, tadinya shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dan kebiasaan Rasulullah, shalatnya tidak seperti shalat kita yang sebentar-sebentar. Kemudian pulang ke kampungnya. Menjadi imam. Masih ingin shalat dengan shalat yang panjang, sampai ada orang yang tidak tahan dengan shalatnya Mu’adz karena panjangnya. Akhirnya "mufaaraqah", memisahkan diri shalat di sudut masjid. 

Ketika merasa shalat yang dilakukan Mu’adz terlalu lama, anak muda itupun menghentikan shalat jama’ahnya bersama Mu’adz dan mengerjakan shalat secara mandiri, secara sendiri di sudut masjid. Sesudah itu dia keluar, lalu mengambil tali kekang untanya dan bergegas pergi. Orang ini tergesa-gesa, shalat dengan cepat dan setelah itu pergi. 

Ketika Mu’adz selesai shalat, diceritakanlah kepadanya tentang hal itu, tentang keadaan orang ini yang berpisah dari jama’ahnya. Maka Mu’adz berkata, “Sungguh anak muda itu memiliki sifat munafik.” 
Mu’adz langsung mengatakan demikian. “Aku pasti akan menyampaikan apa yang dia lakukan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.” Mu’adz ingin melaporkan orang ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. 

Anak muda itu juga berkata ketika sampai kabar tentang perkataan Mu’adz ini kepada anak muda itu. Anak muda itu mengatakan, “Begitupun denganku. Aku juga akan menceritakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam apa yang Mu’adz lakukan.” Dua-duanya melapor kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. 

Keesokan harinya keduanya menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Mu’adz menceritakan perbuatan anak muda itu. Sedangkan anak muda itu berkata, “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Setelah lama berada di sisimu, setelah lama dia berada di sisimu (maksudnya Mu’adz), dia pulang lalu mengimami kami shalat dengan bacaan ayat yang panjang.” 
Ini semangatnya Mu’adz radhiyallahu ‘anhu. Shalat panjang bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Kemudian pulang ke desanya, shalat panjang lagi. 

Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengatakan kepada Mu’adz, 

❲ أَفَتَّانٌ أنْتَ يا مُعاذ? ❳

Wahai Mu’adz, "a fattaanun anta yaa Muadz". 
"Wahai Mu’adz, apakah engkau menjadi seseorang yang mengganggu, mengganggu jama’ahmu atau mengganggu orang lain, sehingga orang lain tersebut tidak suka dengan Islam?” 
Ini maksud dari kata-kata “a fattaanun anta, yaa Mu’aadz?” (Apakah engkau suka membuat fitnah, wahai Mu’adz?). Fitnah di sini adalah gangguan yang menjadikan seseorang tidak suka dengan Islam. 

Dimarahi Mu’adz oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Padahal sebabnya apa? Shalat yang panjang. Sebabnya ibadah. Oleh karenanya, jangan sampai kita berpikir kalau kita berbuat baik, itu sudah cukup. Dalam berbuat baik kita juga harus memperhatikan maslahat dan mafsadah yang timbul setelah itu. 

Kalau misalnya perbuatan baik kita menimbulkan mafsadah yang lebih besar dan bisa dikurangi mafsadah tersebut dengan tidak melakukan sesuatu yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka kurangi. Kurangi perbuatan baik itu yang dengannya tidak ada fitnah; yang dengannya fitnah tidak akan terjadi. 

Misalnya ada di sebuah masjid, misalnya. Masyarakat tidak suka dengan da’i tertentu, dengan ustadz tertentu. Masyarakat tidak suka dengan ustadz itu karena mungkin terlalu keras. Maka merupakan maslahat untuk tidak mengundang ustadz tersebut, karena kita bisa mengundang ustadz yang lain yang sama-sama menyampaikan sunnah, tapi dengan metode lain yang lebih baik, lebih digemari oleh masyarakat, tidak menimbulkan fitnah. Ini pelajaran yang berharga bagi kita. 

Seperti misalnya lagi, membaca Al-Qur’an itu ibadah. Bahkan membaca membaca Al-Qur’an adalah dzikir yang paling afdal. Dzikir yang paling afdal adalah membaca Al-Qur’an. Tapi ketika membaca Al-Qur’an, di samping kita ada orang yang shalat, kita tidak boleh membaca Al-Qur’an dengan suara yang keras. Kenapa? Karena bacaan Al-Qur’an tersebut akan mengganggu kekhusyukan orang yang shalat itu. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam melarang hal ini. 

Kalau membaca Al-Qur’an saja dilarang apabila mengganggu orang yang shalat, apalagi membaca selain Al-Qur’an. Dan ini banyak terjadi di masjid-masjid. Kaum muslimin setelah adzan banyak membaca dzikir-dzikir dengan speaker dan keras. Kasihan orang yang shalat sunnah qabliyyah. Mereka terganggu. 

Membaca Al-Qur’an saja tidak diperbolehkan, apalagi membaca yang lain apabila itu mengganggu orang yang shalat. Dan ini tidak hanya mengganggu orang yang shalat, orang yang bekerja pun bisa terganggu dengan hal itu. Bahkan akhirnya ada orang-orang yang non-muslim akhirnya protes dengan suara yang bising. 

Coba kalau hanya adzan saja sebagaimana dahulu dipraktikkan oleh nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Tentunya hal tersebut akan menghilangkan fitnah-fitnah seperti ini atau gangguan-gangguan yang seperti ini. 

______ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════   

📣 Official Account Grup Islam Sunnah  

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah