Senin, 15 November 2021

Audio ke-86: Pembahasan tentang Rukuk

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                     Whatsapp              
         Grup Islam Sunnah | GiS
          *☛ Pertemuan ke-86*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝ 

🌏 https://grupislamsunnah.com/ 

🗓 SENIN
       10 Rabi'uts Tsani 1443 H
       15 November 2021 M 

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى 

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.* 

💽  Audio ke-86: Pembahasan tentang Rukuk 

══════════════════    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).


Pada kajian-kajian sebelumnya kita sudah menyelesaikan sifat shalat Nabi yang berkaitan dengan berdirinya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebelum rukuk. Dan kita akan teruskan pada kajian ini tentang rukuknya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. 

Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala mengatakan dalam kitabnya, 

ثم كان ﷺ إذا فرغ من القراءة ثكت سكته، 

Kemudian, dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam apabila Beliau selesai dari membaca surat (membaca surat setelah Al-Fatihah), Beliau diam sejenak.
Jadi tidak langsung rukuk, tapi Beliau diam sebentar. 

Kata Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala, kadar diamnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di sini, itu sekadar seseorang beristirahat dari membaca surat. Jadi sekadar orang menormalkan kembali nafasnya; setelah dia membaca surat, berhenti, mengatur nafas, kemudian baru mengatakan “Allahu Akbar” untuk rukuk. 

ثم رفع يديه 

Kemudian Beliau mengangkat kedua tangannya, 

على الو جوه المتقد مة في ❲ تكبيرة الافتتاح ❳ 

Sesuai dengan cara-cara yang telah dipaparkan pada pembahasan tentang takbir pembuka, yaitu Takbiratul Ihram. 

Ada yang sejajar dengan pundak, ada yang sejajar dengan telinga. 

وكبر، وركع . 

Dan Beliau mengucapkan takbir dan rukuk. 

Inilah praktek Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dari mulai setelah membaca surat sampai rukuknya. Yang sering ditinggalkan oleh para imam adalah berhenti sebentar sebelum membaca “Allahu Akbar” untuk rukuk. Ini seringkali ditinggalkan oleh para imam. Kita lihat, setelah membaca, langsung “Allahu Akbar”. Padahal yang disunnahkan adalah berhenti sebentar, mengatur nafasnya, baru setelah itu membaca “Allahu Akbar” dan rukuk. 

وأمر بها ❲ المسيء صلا ته ❳ فقال له : 

Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan kedua hal tersebut kepada orang yang tidak baik shalatnya, tidak benar shalatnya. Dan Beliau mengatakan, 

❲ إنها لا تتم صلاة أحدكم حتى يسبغ الوضوء كما أمره الله ❳ 

Sungguh tidak sempurna shalat salah seorang dari kalian sampai dia menyempurnakan wudhunya lebih dahulu, sebagaimana diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

❲ ثم يكبر الله ❳ 

Kemudian membaca takbir. 

❲ ويحمده ويمجده ، ❳ 

Dan memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengagungkannya. 

❲ ويقرأ ما تيسر من القر آن ❳ 

Dan dia membaca yang mudah baginya dari Al-Qur’an. 

❲ مما علمه الله و أذن له فيه ، ❳ 

Dari ayat-ayat yang diajarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya dan diizinkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk dibaca. 

❲ ثم يكبر ❳ 
Kemudian bertakbir. 

Setelah membaca Al-Fatihah, membaca surat, kemudian bertakbir. 

❲ ويركع ، [ ويضع يديه على ر كبتيه] ❳ 

Dan hendaklah dia rukuk dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya. 

❲ حتى تطمئن مفا صله و تستر خي.. ❳ 

Sampai sendi-sendinya tenang dan melemas. 

Jadi tangan ketika rukuk diletakkannya di lutut, bukan di paha dan bukan di bawah lutut. Kadang-kadang ada orang ketika rukuk tangannya diletakkan di bawah lutut, kadang-kadang diletakkan di paha. Yang benar adalah diletakkan tepat di atas lutut sampai tenang, terus semua persendiannya melemas. 

Lebih detail lagi: 
[ صِفَةُ الرُّ كُو عِ ] 

▫️Sifat atau Tata Cara Rukuk 

و ❲ كان ﷺ يضع كفيه على ركبتيه ❳ 

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam ketika rukuk, Beliau meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya. 

و ❲ كان يأ مرهم بذلك ❳ ، 

Dan Beliau memerintahkan para sahabatnya untuk melakukan hal tersebut (meletakkan dua telapak tangannya di atas kedua lututnya). 

وأمر به أيضا ❲ المسيء صلا ته ❳ كما مر آنفا 

Dan Beliau juga memerintahkan hal tersebut kepada orang yang tidak benar shalatnya, sebagaimana telah lalu. 

و ❲ كان يمكن يديه من ركبتيه [ كأ نه قا بض عليهما ] ❳ 

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam benar-benar menguatkan tangannya untuk memegang dua lututnya. 

Tidak hanya diletakkan, tapi dikuatkan. Benar-benar seperti orang memegang lutut. Seringkali orang hanya meletakkan tangannya di atas lututnya saja. Yang disunnahkan adalah lebih dari itu, yang seperti orang menggenggam lututnya. 

و ❲ كان يفر ج بين أصا بعه ❳ 

Dan Beliau, ketika menggenggam lututnya, Beliau merenggangkan jari-jemarinya. 

و أمر به ❲ المسيء صلاته ❳ 

Dan Beliau memerintahkan hal tersebut kepada orang yang tidak benar shalatnya. 

فقال : 
Beliau mengatakan, 

❲ إذا ركعت فضع راحتيك على ركبتيك ❳ 

Apabila engkau rukuk maka letakkanlah kedua telapak tanganmu di atas kedua lututmu. 

❲ ثم فرج بين أ صا بعك ❳ 

Kemudian renggangkan jari-jemarimu. 

❲ ثم امكث حتى يأخذ كل عضو مأ خذه ❳ 

Kemudian diamlah sampai seluruh anggota tubuhmu mengambil posisinya masing-masing (maksudnya tuma'ninah). 

Ini sifat yang sangat detail. Ini menunjukkan bagaimana para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam benar-benar memperhatikan masalah shalat mereka, sampai bentuk posisi, jari-jemari disampaikan oleh mereka. 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════   

📣 Official Account Grup Islam Sunnah  

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar