Senin, 15 November 2021

Audio ke-87 : Pembahasan tentang Rukuk Bag 02

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                     Whatsapp              
         Grup Islam Sunnah | GiS
          *☛ Pertemuan ke-87*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓 SELASA
        11 Rabi'uts Tsani 1443 H
        16 November 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚    *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽  Audio ke-87 : Pembahasan tentang Rukuk Bag 02

══════════════════    

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. 

الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala mengatakan dalam kitabnya, 

و ❲ كان يجافي ❳ 

Dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dahulu menjauhkan, 

❲ مرفقيه عن جنبيه ❳ 

(menjauhkan) kedua siku Beliau dari kedua lambung Beliau (atau sisi badan Beliau) 

Jadi bentuk tangannya seperti orang melingkarkan tangannya. Jadi tidak lurus. Agak seperti kalau misalnya kita memanah, maka bentuk tangan seperti senar atau tali panah itu yang ditarik. Intinya, menjauhkan siku ini dari sisi badan. Menjauhkan siku ini dari sisi badan. Seperti orang melingkarkan tangannya. 

Ini yang disunnahkan. Sifat-sifat seperti ini sifat yang sempurna. Maksudnya kalau tidak seperti inipun tidak masalah. Ini bukan kewajiban. Tapi kalau seperti itu, maka itulah yang paling sempurna. Itulah praktik sebagaimana disebutkan dalam keterangan kitab ini. 

“Ustadz, kalau misalnya kita berjamaah bagaimana, Ustadz? Keadaan sangat rapat.”
Kita katakan, 
{ فَٱتَّقُوا۟ ٱللهَ مَا ٱسْتَطَعْتُمْ } 

Sebisa mungkin seperti itu. Kalau misalnya mengganggu teman yang ada di samping, maka kita tinggalkan hal ini atau seminimal mungkin agar tidak mengganggu temannya yang ada di sampingnya, terutama ketika sangat rapat. Ketika sangat rapat maka kita tidak bisa mempraktikkan sunnah ini.
Ketika kita sedang sendirian atau kita menjadi imam, kita bisa mempraktikkan ini dengan sempurna. 

و ❲ كان إذا ركع بسط ظهره وسوَّاه ❳ 

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ketika Beliau rukuk, Beliau membentangkan punggungnya dan meratakannya. 

Ini juga sulit, meratakan punggung ini sulit. Kebanyakan orang itu punggungnya melengkung ketika rukuk. Untuk meratakan ini, ini butuh latihan. Ana sendiri juga dulu sebelum disuruh praktik untuk meratakan punggung, saya tidak sadar kalau punggung ketika rukuk itu seringnya melengkung. Untuk meratakan itu butuh latihan, butuh usaha. Sulit. 

❲ حتى لو صبَّ عليه الماء لاستقر ❳ 

Hingga seandainya dituangkan air di atas punggung Beliau, niscaya air itu tetap di situ (maksudnya tidak tumpah). 

Lurusnya punggung ini, ini perlu latihan. Kalau orang normal, biasanya agak melengkung. Tapi untuk seperti ini, ini agak susah dan perlu latihan. 

Yang disebutkan dalam riwayat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam benar-benar membentangkannya dan meluruskan bentangan ini. Sampai ketika ditumpahkan air, airnya tidak akan tumpah. Airnya tetap di situ. Ini menunjukkan betapa lurusnya punggungnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ketika Beliau rukuk. 

وقال لـ ❲ المسيء صلاته ❳ 

Dan Beliau mengatakan kepada orang yang tidak benar shalatnya, 

❲ فإذا ركعت فاجعل را حتيك على ركبتيك وامدُد ظهرك ❳ 

Apabila engkau rukuk maka letakkanlah kedua telapak tanganmu pada kedua lututmu dan luruskan punggungmu. 

❲ ومكن لركوعك ❳ 

Dan mantapkanlah rukukmu. 

Maksudnya jangan hanya sebentar kemudian langsung i’tidal. Tuma'ninah di situ. Diam dan tenangkan anggota badan sampai benar-benar tuma'ninah, benar-benar tenang. Kemudian baru setelah itu i’tidal. 

و ❲ كن لا يصب رأسه ، ولا يقنع ❳ 

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidak menurunkan kepalanya (maksudnya lebih rendah dari punggungnya) dan Beliau juga tidak mengangkatnya (lebih tinggi dari punggung).
- Berarti lurus. Antara punggung dan kepalanya benar-benar lurus. Tidak terlalu ke bawah, tidak menengadah ke atas. 

ولكن بين ذلك. 

Akan tetapi di antara keduanya. 

Berarti benar-benar lurus antara punggung dan kepala. 

______ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════   

📣 Official Account Grup Islam Sunnah  

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar