Minggu, 05 September 2021

Audio ke-36: Pembahasan tentang Takbiratul Ihram

GiS | BANK MATERI:
╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                    Whatsapp              
       Grup Islam Sunnah | GiS
          ☛ Pertemuan ke-36
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝ 


🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓  SENIN
         28 Muharram 1443 H
         06 September 2021 M 

👤  Oleh : Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى 

📚    Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari takbir sampai salamnya seakan-akan Anda melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.

💽   Audio ke-36: Pembahasan tentang Takbiratul Ihram 

═══════════════════    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya). 

Syaikh Al-Albani rahimahullah membahas tentang takbir. Takbir merupakan wajibnya shalat. Dan ini merupakan rukun karena takbiratul ihram letaknya di dalam shalat, sehingga menjadi rukun. 

Kita harus mengucapkannya dengan lisan kita. Tidak cukup hanya dengan perkataan hati, karena Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan salah seorang sahabatnya untuk bertakbir dengan lisannya, dengan perkataan. 

Dahulu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam biasa membuka shalatnya dengan perkataan beliau [ اللهُ أَكْبَرُ ]. Di sini ada kata-kata "dengan perkataan" (ِبِقَولِه ), dan perkataan itu harus dengan lisan. Perkataan itu harus ada suaranya. Makanya kita harus berhati-hati dalam masalah ini. Jangan hanya perkataan hati saja kita membuka shalat kita. Ini belum cukup, harus dengan perkataan lisan. 

وَ أَمَرَ بِذَلِكَ (المُسِيْء صَلاَتَهُ) كَمَا تَقَدَّم 

"Dan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan (orang yang melakukan shalat secara tidak benar) untuk mengucapkannya." 

Ini harus dengan ucapan. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya. 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda: 

  (( إنَّه لا تَتِمُّ صلاةٌ لأحدٍ مِن الناسِ حتى يَتوضَّأَ فيضَعَ الوُضوءَ مَواضعَه، ثمَّ يقولَ: اللهُ أكبرُ )) 

--> Ini juga dalil lain bahwa ketika kita shalat kita harus bertakbir. Dan takbir tersebut harus dengan ucapan. 

"Sesungguhnya tidak sempurna shalat seseorang sehingga dia berwudhu lantas meletakkan wudhunya sesuai dengan tempatnya (maksudnya berwudhu secara sempurna), kemudian dia mengucapkan: Allahu Akbar" 

Beliau juga bersabda: 

(( مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ )) 

"Kunci shalat adalah bersuci" 

(( وَتَحْرِ يمُهَا التَّكْبِيرُ )) 

"dan tahrim-nya adalah ucapan takbir" 

Tahrim maksudnya adalah sesuatu yang mengharamkan. 
Yang asalnya boleh makan, setelah itu tidak boleh makan dan minum di dalam shalat. Yang asalnya boleh melakukan sesuatu yang dihalalkan (banyak sesuatu yang dihalalkan sebelum shalat) ketika dia takbir menjadi haram. 
Makanya namanya "Takbiratul Ihram", takbir yang mengharamkan. 
Sesuatu yang asalnya dihalalkan misalnya banyak bergerak, menjadi tidak boleh lagi; berbicara dengan manusia menjadi tidak boleh lagi yang asalnya boleh.  

(( وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ )) 

"dan tahrim-nya adalah ucapan takbir" 

Kata-kata "ucapan takbir" ini menunjukkan bahwa takbir itu harus dengan ucapan. 

(( وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ )) 

"dan tahlil-nya adalah ucapan salam" 

Tahlil ini kebalikan dari tahrim yang menjadikan dia halal kembali. 
Yang asalnya tadi diharamkan untuk berbicara; diharamkan untuk makan dan minum; diharamkan untuk banyak bergerak; sekarang menjadi halal lagi. 
-> Mengakhiri shalat tersebut dengan dengan salam. 

Dan dahulu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam mengangkat suaranya takbir-nya sampai orang-orang yang di belakangnya mendengar suara beliau. 

(( وَكَانَ يَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالتَّكْبِيْرِ حَتَّى يُسْمِعَ مَنْ خَلْفَهُ )) 

Beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam dahulu mengeraskan suara Beliau dengan ucapan takbirnya, sehingga Beliau menjadikan para makmum (orang-orang yang shalat di belakang Beliau) mendengar ucapan Beliau, mendengar takbir Beliau. 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════  

📣 Official Account Grup Islam Sunnah 

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar