Minggu, 12 September 2021

Audio ke-41: Pembahasan Doa Istiftah ~ Mukadimah

GiS | BANK MATERI:
╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                    Whatsapp              
       Grup Islam Sunnah | GiS
           ☛ Pertemuan ke-41
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝ 

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓  SENIN
         06 Shafar 1443 H
         13 September 2021 M 

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى 

📚   Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari takbir sampai salamnya seakan-akan Anda melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.

💽   Audio ke-41: Pembahasan Doa Istiftah ~ Mukadimah 

═══════════════════    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya). 

Kita sampai pada pembahasan Doa-doa Istiftah. 

Doa istiftah adalah doa atau dzikir pembuka sholat kita. Dan doa istiftah ini banyak sekali variasinya karena banyaknya riwayat yang menjelaskan tentang doa istiftah ini. Dan semua riwayat tersebut asalkan shahih bisa diterima, boleh dilakukan. Dan yang paling afdal bagi seseorang adalah membaca doa tersebut dengan bergantian; kadang di sholat ini membaca doa istiftah yang ini, kemudian di sholat lain membaca doa istiftah yang lain. Kita variasikan doa istiftah kita agar kita bisa menjaga sunnah tersebut semuanya. Jadi tidak hanya hafal 1 doa istiftah, tapi bisa hafal semuanya dan kita praktekkan semuanya. Yaitu caranya dengan: kadang-kadang membaca yang ini, kadang-kadang baca yang itu. Ini yang paling afdal. 

Para ulama khilaf tentang apakah boleh menggabung dua doa istiftah -misalnya, atau lebih dari satu doa istiftah dalam satu shalat. Ini para ulama khilaf, ada yang mengatakan boleh seperti Imam Nawawi rahimahullah. Beliau membolehkan hal tersebut selama waktunya memungkinkan, misalnya ketika kita sedang menjadi makmum. Makmum membaca doa istiftah sebentar, kemudian setelah itu membaca Al-Fatihah. Ketika keadaannya demikian berarti tidak memungkinkan bagi kita untuk membaca doa istiftah yang panjang misalnya, atau doa istiftah yang pendek tapi digabungkan; tidak memungkinkan karena waktunya sekarang sudah waktu untuk mendengarkan bacaan imam. 

{ وَإِذَا قُرِئَ ٱلۡقُرۡآنُ فَٱسۡتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟ } 

"Apabila Al-Qur'an dibaca maka dengarkanlah dan diamlah" 

Sehingga ketika imam sudah membaca Al-Fatihah, kita meninggalkan doa istiftah kita. Ini yang sesuai dengan sunnah. 

Adapun misalnya ketika shalat sendirian dan kita ingin shalat kita panjang, padahal kita tidak hafal doa istiftah yang panjang, kita bisa menggabungkan doa istiftah yang pendek-pendek sehingga bisa menjadi panjang doa istiftah kita. 

Ini pendapat Imam Nawawi rahimahullah dan ini pendapat yang kuat. Apabila dimungkinkan untuk membaca lebih dari satu doa istiftah maka dibolehkan, sebagaimana kita boleh menggabung doa-doa yang lain atau dzikir-dzikir yang lain. Misalnya rukuk kita membaca 

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ  3x 

Kemudian kita membaca doa yang lain -misalnya, apabila waktunya masih memungkinkan, dengan membaca doa 

سُبحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي 

Boleh digabung apabila waktunya memungkinkan. 

Kalau waktunya tidak memungkinkan maka satu dzikir atau satu macam doa sudah cukup. Misalnya sebagai imam, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam ketika mengimami manusia, mengimani para sahabatnya, beliau tidak pernah membaca doa istiftah yang panjang, doa istiftah-nya pendek-pendek. 

Doa istiftah beliau menjadi panjang ketika sholat malam. Karena shalat malamnya Beliau memang panjang, sehingga Beliau memperpanjang doa istiftah-nya juga. 

Apabila keadaannya demikian, maka kita sesuaikan dengan shalat kita. 
Kalau shalatnya shalat fardhu dan kita jadi imam dan Rasulullah mencontohkannya dengan doa istiftah yang pendek, kita baca yang pendek. 
Kalau misalnya shalat malam dan kita mau memanjangkan shalat kita, maka kita pilih doa istiftah yang panjang.
Atau kalau tidak hafal yang panjang, yang pendek-pendek tersebut digabung sehingga menjadi panjang. 

Syaikh Albani rahimahullah, di sini beliau mengatakan: 
Dahulu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam memulai bacaan shalatnya dengan doa-doa yang banyak dan beragam, yaitu doa istiftah. Pada bacaan ini Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam memuji Allah, mengagungkan, dan menyanjung-Nya. 

Dan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada seorang sahabat yang shalatnya tidak baik dan mengatakan kepadanya: 

(( لا تَتِمُّ صلاةٌ لأحدٍ مِن الناسِ حَتَّى يُكبِّرَ )) 

"Shalat seseorang tidaklah sempurna sehingga dia bertakbir" 

(( ويَحْمَدَ اللهَ جلَّ وَعَزّ ويُثنيَ عَلَيْهِ )) 

"Dan memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menyanjung-Nya" 

 (( ويَقرَأَ بِمَا تَيَسَّرَ مِنَ القُرآنِ )) 

"Dan membaca dari Al-Qur'an yang mudah baginya" 

Ini menunjukkan bahwa doa istiftah diperintahkan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Namun perintah tersebut adalah perintah anjuran, tidak sampai pada derajat kewajiban. Ini adalah perintah anjuran. Dan perintah anjuran ini sebisa mungkin kita lakukan selama keadaan tidak mendesak kita untuk meninggalkannya. 

Selama keadaan tidak mendesak kita untuk meninggalkannya, maka kita berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan apapun yang diperintahkan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Baik dikatakan oleh orang-orang itu sunnah atau kalau wajib jelas harus kita lakukan, jangan sampai kita melihat dahulu ini amalan sunnah ataukah amalan wajib, kemudian setelah itu kita kalau tahu itu sunnah kita ingin meninggalkannya. Tapi berusahalah semaksimal mungkin untuk menjalankan apapun yang diperintahkan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga  menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════  

📣 Official Account Grup Islam Sunnah 


📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar